Selasa, 20 September 2011

HAK ATAU KEWAJIBAN..?

What..? Ada orang demo nuntut  cewek diberi kebebasan untuk tampil bertelanjang dada di depan umum..?! Bisa anda lihat di sini -> demo telanjang dada

"Aya'-aya wae'..!"
Mungkin terdengar aneh di telinga kita bahkan cenderung tidak masuk akal, namun begitulah kenyataannya. Sejumlah wanita berpikir bahwa selama ini mereka telah "dikekang" dengan cara dipaksa menggunakan penutup dada sementara pria tidak! Mereka tidak berpikir bahwa selama ini mereka telah diberi "hak eksklusive" untuk menggunakan penutup dada. Hak yang tidak diberikan pada kaum pria. Mungkin sudut pandang mereka inilah yang disebut oleh Parlindungan Marpaung sebagai sudut pandang "setengah kosong".

Dalam buku karya Parlindungan Marpaung "Setengah Isi Setengah Kosong" dijelaskan bahwa ketika sebuah gelas diisi sampai setengahnya, maka terdapat perbedaan opini dalam mendeskripsikan kondisi tersebut. Orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk berpikir positif/optimis mengatakan bahwa gelas tersebut "setengah terisi" sementara orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk berpikir negatif/pesimis menyebutnya "setengah kosong". Dalam buku tersebut juga dipaparkan bahwa "cara pandang yang positif akan sangat mempengaruhi efektifitas kerja, bahkan seluruh gerak hidup kita. Melalui cara pandang demikian, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimiliki".



Orang-orang yang menganggap penutup dada sebagai sebuah kewajiban akan merasa terkekang dan cenderung menolak penggunaan penutup dada. Sementara, rorang yang menganggap penutup dada sebagai sebuah hak akan menutup dadanya dengan senang hati dan marah jika dilarang untuk mengenakan penutup dada. Jadi apapun reaksi kita itu sepenuhnya dipengaruhi cara pandang kita pada pokok permasalahan.


Nah.., sekarang bagaimana tanggapan anda jika pria dengan pola pikir "setengah kosong" melakukan demonstrasi untuk menuntut persamaan hak? Berikut saya coba paparkan beberapa point yang kira-kira cukup potensial untuk diangkat ke permukaan sebagai isue utama.
  1. Sekali-kali pria juga kepengen jadi korban dalam kasus perkosaan jangan jadi tersangka terus! Sudah "capek-capek kerja", dimasukin penjara pula!
  2. Kalau wanita menuntut diberi kesempatan untuk bekerja maka pria menuntut kesempatan untuk istirahat! Seharusnya "memberi nafkah kepada istri" diturunkan statusnya dari "wajib" menjadi "sunnah". Toh mereka juga punya penghasilan sendiri!
  3. Kalo sebagian cewek senang pakai rok mini maka ada juga cowok yang kepingin pakai rok mini tanpa harus merasa risih karena dipelototin seperti maling atau diceramahin sama pemuka agama. Kalau cewek boleh, kenapa cowok tidak?!
  4. Cowok juga berhak untuk nangis, bukan cuma cewek! Karena cowok juga manusia yang punya hati dan perasaan.
  5. Gara-gara cewek punya "hak" yang lebih tinggi, banyak cowok jadi minder! Seharusnya cowok dan cewek diberi "hak" yang sama tinggi.
  6. Cewek aja yang "desainnya flat" merasa terkekang, apalagi cowok yang memang "didesain menonjol"! Perasaan terkekang semakin terasa pas lagi "tegang". "So.., stop pushing us to wear underwear coz it's hurts..!"
  7. Designer juga sangat diskriminatif terhadap kaum Adam. Semua cewek bisa pake kemeja, kaos atau jas. Tapi mana ada desainer yang nyiapin kemben buat cowok..?!
  8. Cewek dapat jatah cuti datang bulan tiap bulannya. Cowok..? Mana ada..!. Meskipun cowok tidak datang bulan tapi khan bisa pake mekanisme lain. Contohnya saja cuti diberikan setiap kali istri selesai datang bulan biar bisa ngejar progres!
  9. Persepsi masyarkat juga perlu diubah terutama persepsi bahwa cowok yang seharusnya beraksi sementara cewek memberi respon. Akibat persepsi seperti ini akhirnya cowok yang harus nyolek cewek. Itupun dengan resiko ditampar atau bahkan dituntut karena dianggap melakukan pelecehan seksual! Padahal kalau saja cewek tidak termakan persepsi yang salah seperti ini, mereka tentu tidak takut untuk mencolek kami para cowok. Dan kami menjamin mereka tidak akan dituntut karena perbuatan tersebut. Jangankan nyolek, gerayangin juga tidak jadi masalah!
  10. Bentuk diskriminasi terhadap cowok yang belakangan ini marak diperbincangkan adalah terkait dengan kasus KDRT. Kalau cowok mukul istri, bisa dicaci maki satu kampung! Sudah itu dimeja hijaukan pula! Tapi coba cewek yang mukulin suami? Jangankan lapor polisi, ketahuan sama tetangga aja bisa diketawain saru kampung! Dimana letak kesetaraannya..?!
Saifullah; salah satu teman saya waktu kuliah dulu pernah mengatakan: "Pajak bukan kewajiban melainkan hak setiap warganegara"
Kalau boleh saya modifikasi, maka saya mengatakan "Hak atau kewajiban tergantung sudut pandang anda..!"

Posted by: Tokebo' yang tidak punya hak tinggi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

2 komentar:

  1. Hak mungkin saja boleh diberikan kepada setiap orang, namun .. apakah setiap orang sudah menjalankan "kewajiban" mereka dalam agama ??

    BalasHapus
  2. @Akhi-Ukhti:
    Manusia cenderung ingat hak tapi lupa kewajiban?
    Yang lebih parah dari itu adalah banyak orang yang menggunakan hak sebagai alasan untuk menghindari kewajiban!

    BalasHapus