Selasa, 29 November 2011

Something Diferent In PSB

Sektor migas itu tidak jauh-jauh dari besi, baja dan beton. Sekali pakai kayu tidak tanggung-tanggung, pilihannya kayu ulin! Sudah lingkungannya didominasi oleh material double ekstra strong, orang-orang yang bekerja di sektor migas hampir semua laki-laki pula. Lengkap sudah..!

Sektor migas memang jauh dari kata lembut, kelembutan, lelembut dan mahluk Tuhan paling lembut, Wanita..!!! Ya, kaum hawa cenderung menghindari untuk "terjun" di dunia ini. Alasannya bermacam-macam, namun kebanyakan adalah alasan "tidak sesuai" dan "resikonya terlalu besar". Atau bisa jadi mereka tidak siap untuk jadi "domba di kandang srigala"..! Kalau untuk alasan yang satu ini, saya pribadi mendukung wanita untuk menjauh.

Beberapa posisi tetap diisi oleh kaum wanita dengan pertimbangan tertentu. Kebanyakan adalah posisi yang tidak terlalu signifikan seperti tenaga administrasi, petugas input data, receptionist atau pramusaji. Sementara untuk posisi penting, dimonopoli oleh kaum pria. Jadi wajar saja jika sentuhan-sentuhan wanita tidak terasa di sektor migas. Padahal untuk kondisi tertentu sentuhan wanita sangat dibutuhkan untuk melemaskan urat syaraf yang tegang (itu dalam kondisi tertentu ya..?! Dalam kondisi normal, sentuhan wanita justru membuat tegang syaraf-syaraf yang kendur..!).

So..
Dengan asumsi seperti itu mengakar di kepalaku, coba bayangkan betapa terkejutnya saya ketika saya memasuki main office di Penajam Supply Base dan.. Jrenggg..., ada bunga di sana..! Ralat..! Ada banyak bunga di sana..!!! Ada di atas meja tamu, file cabinet, rak radio, bahkan hiasan dindingnya saja berupa gambar bunga. Singkatnya, bunga ada di mana-mana.

Di antara semua bunga yang ada dalam kantor itu, yang paling mencolok adalah bunga yang berada di atas meja tamu. Kalau tidak salah jenis bunga itu adalah bunga teratai. Kelopaknya berwarna putih, bertengger di atas daun yang lebar berwarna hijau. Bunga ini disimpan di atas wadah bulat bening yang berfungsi sebagai potnya. Awalnya saya pikir bunga asli namun setelah saya lihat lebih seksama ternyata hanya imitasi. Alasannya sederhana, mungkin untuk memudahkan perawatan sehingga dipilihlah bunga imitasi. Tapi pemikiran saya jauh lebih sederhana "Kalau tidak mau repot, ngapain naro bunga di situ..?".


Sebenarnya yang menarik perhatian saya adalah isi dari pot bunga tersebut, bukan bunganya! Pada bagian bawah pot (kurang lebih 1/3 dari volume pot) terdapat batu koral warna putih. Kontras di atasnya, entah material apa, tapi warnanya hijau mirip agar-agar, bening dan agak mengkilat menyisakan 1/3 lagi untuk udara. Penasaran dengan teksturnya benda hijau itu, saya kemudian mencoba mengangkat bunga teratai yang menutupi mulut pot dan kemudian memasukkan jari saya untuk merasakan teksturnya. Ternyata tidak kenyal seperti yang saya bayangkan tapi lebih seperti plastik dan sepertinya memang terbuat dari plastik.

Sial bagi saya, ternyata ada yang memperhatikan tingkah laku saya. Mba' May, begitu dia biasa di panggil (dengarnya begitu, gak tau ejaannya benar atau salah). "Kenapa mas..? Suka ya..?" tanyanya. Entah karena gengsi dibilang suka bunga atau karena salting ditanyain, spontan saya menjawab "Nggaaakkk..! Cuma heran aja, siapa sih yang kurang kerjaan naro bunga di sini..?".

Sepertinya ada yang salah dengan kata-kataku tadi karena muka Mba' May tiba-tiba berubah dari tampang ceria menjadi tampang khawatir. Apa saya harus pake susunan kalimat formal..? Seperti ini, "Tiidaaakkk..! Cuma heran saja, siapa yang kurang kerjaan menaruh bunga di sini..?". Gak banget deh..!  Hmm.., ternyata bukan cuma ekspresi Mba' May aja yang berubah, tingkahnya juga tiba-tiba gelagapan. Jari telunjuk kirinya diletakkan di bibirnya yang rada-rada dimonyongkan (ada suara seperti ban kempes keluar dari celah bibirnya). Sementara jari telunjuk kanannya menunjuk ke arah belakangku. Aku menoleh, dibelakangku ada meja dan saya tau pemilik meja itu memang perempuan. Oo.. Jadi dia orangnya..? Saya lalu kembali menghadap ke Mba' May kemudian tersenyum.

Sekali lagi fakta membuktikan bahwa senyumanku tidak menarik sama sekali dimata wanita. Meskipun saya sudah senyum, tingkah Mba' May tetap seperti itu, bahkan makin parah. Kali ini matanya ikut-ikutan jadi liar dan melirik ke sana ke mari dan kemudian berhenti menusuk tajam di sudut matanya. "Bukan wanita penguasa meja di belakangku? Terus siapa lagi..?" batinku. Ku perhatikan dengan seksama arah telunjuk kanan dan matanya. Saya menoleh, melihat ke arah Mba' May, mengikuti arah telunjuknya lagi, dan.. Alamaaakkk...! Mati aku..! Dia menunjuk ke arah RUANGAN SUPERINTENDENT..!!!

Bagi yang belum mengerti tentang apa itu Superintendent, saya sudah siapkan terjemahannya yang saya kutip dari wikipedia. Superintendent adalah seorang supervisor yang bertanggung jawab untuk mengoprasikan sebuah instalasi produksi atau seorang mengatur schedule kontraktor mengacu pada kontrak. Hmm.. sepertinya berat..! Tapi koq, superintendent-nya masih sempat naro bunga dimana-mana ya..? Pasti superintendent-nya kemayu..

Dam*.., I'm right..!
Superintendentnya benar-benar kemayu, wajar aja coz dia itu ternyata WANITA..! What a shock..! Bukan hanya itu, dia juga modis tanpa meninggalkan kesan profesional dari dirinya. Menurutku dia pintar memadu-madankan pakaian. Tapi jangan salah, dengan segala "ke-girly-annya" superintendent ini tidak kalah tegas sama superintendent yang lain > belakangan saya tahu ini setelah hearing mengenai sebuah pekerjaan di area kekuasaannya.

Kalau Menteri Urusan dan Peranan Wanita di Indonesia adalah wanita, itu sudah pasti, gila aja kalau laki-laki. Kalau presiden di Indonesia adalah wanita, sangat masuk akal berhubung dari 241jt jiwa penduduk Indonesia, 119jt jiwa diantaranya adalah wanita. Kalau Wanita jadi kapolres, saya pikir biasa saja karena memang ada jatah personil khusus untuk jadi Polwan. Tapi wanita jadi Superintendent itu luar biasa..!!! Kenapa...? Karena Jumlah wanita yang terjun ke sektor migas persentasenya sangat kecil dan lebih kecil lagi yang ditempatkan di lapangan dan jauh lebih kecil lagi adalah wanita yang menjadi penentu kebijakan di sektor migas. Hebat kan..?

Soal Mba' May..
Hehehe.., dia juga jadi salah satu hal yang menarik di Main Office Penajam Supply Base setelah bunga-bunga yang bertebaran dan superintendent-nya yang jauh dari kata "biasanya". Dia ramah dan selalu menebar senyum ke semua orang. Bikin cowok-cowok jadi gondok aja..!

Lho..? Koq..?!
Iya.., soalnya dia sudah punya suami..!!! Jadi cowok-cowok pada gondok karena gak bisa deketin dia (Dengarnya begitu). Any way, one smile is more than enough to cheer up the day, mengingat di sektor ini melihat sosok mahluk Tuhan paling seksi (red. baca = wanita) saja susahnya minta ampun..!!!

8 komentar:

  1. ah masa iya senyumta nda menarik sama sekali dimata wanita?

    BalasHapus
  2. mgkn tidak dgn senyuman,tp dgn kecerdasan...

    BalasHapus
  3. @Cenceng: Berarti kita sepakat kalau senyumanku tidak menarik sama sekali.. OK..?!

    BalasHapus
  4. mmmmmhhh...gmn yah,soalx lupa2 ingatmaka dgn wajah dan senyumanta

    BalasHapus
  5. @Cenceng:
    Lupa-lupa ingat itu bentuknya ada 2
    > Lupa kalo ternyata ingat, atau
    > Ingat kalao ternyata lupa

    BalasHapus
  6. sepertinya ingat klo ternyata lupa

    BalasHapus